Kamis, 13 Oktober 2011

coretan iseng

PERUMUSAN,TUJUAN DAN PEMBINAAN ATAU PENYELENGGARAAN PONDOK PESANTREN DALAM MASA PEMBANGUNAN
 



Diajukan Sebagai Syarat Untuk Mengikuti Ujian Akhir
Semester Genap Pada Mata Kuliah Kapita Selekta Pendidikan Islam
Dosen Pembimbing Bapak Abdul Basyit M.A








Disusun Oleh :
1. Samlawi
2. Puji Jamaluddin
3. Intan Mardiah
4. Mulyati
5. Nurhasanah
6. M.Basrudin

Jurusan Pendidikan Agama Islam
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
Tangerang
2011




DAFTAR ISI

Daftar Isi……………………………………………………...………………………………...i
A.Pendahuluan…………..……..…………...……….…………………..……………………..1
B.Pembahasan Pondok Pesantren ……..………………….……….…………………………..2
I.Pengertian Pondok Pesantren.....…….……………………………………………………….2
II.Tujuan Pondok Pesantren……………….……..…………...………………………………..3
III.Pembinaan / Penyelenggaraan Pondok Pesantren….………..………………………….…..4
C.Penutup…………………...………………………………………………..……………...…7
Kesimpulan……………...……………………………………………………………………..7
Daftar Pustaka











i




A.PENDAHULUAN

Sejarah pondok pesantren berawal dari sebuah system pengembangan agama islam yang dirintis oleh walisongo dan menyebar keseluruh nusantara. Pada masa walisongo pondok pesantren didirikan sebagai pusat penyebaran agama islam dan tempat bagi masyarakat sekitar yang ingin belajar agama islam.

Perkembangan selanjutnya pada masa penjajahan Pondok pesantren mulai diawasi secara ketat oleh penjajah karena dikhawatirkan akan dijadikan tempat untuk menghimpun kekuatan melawan penjajah. Pada saat itu memang pesantren bukan hanya tempat belajar ilmu agama, tetapi menjadi tempat untuk menghimpun kekuatan umat islam dalam melawan penjajah.

Banyak para ulama atau pimpinan pondok pesantren dilarang melakukan aktifitas pesantren,bahkanada juga pesantren yang mendapat terror atau bahkan ditutup secara paksa karena dianggap melawan kepentingan penjajah.

Pada masa PKI pondok pesantren pun dijadikan sasaran kebengisan PKI,banyak pimpinan pondok pesantren yang diculik dan dibunuh karena dianggap memilki pemikiran yang beseberangan dengan PKI yang mengusung faham komunis. Begitu juga pada awal masa orde baru banyak orang-orang dari kalangan pesantren yang dimusuhi karena dianggap terlalu banyak mencampuri kebijakan pemerintah dan tidak sependapat denagn pemerintah pada saat itu.  

Namun berkat ketabahan umat islam khususnya para ulama maka pondok pesantren masih tetap bertahan dan berkembang sangat pesat seperti sekarang ini. Mudah-mudahan keberadaan pondok pesantren terus terjaga dan lebih banyak memberikan sumbangsih kepada umat,masyarakat,agama dan Negara.



1

B.PEMBAHASAN
PONDOK PESANTREN

1.PENGERTIAN PONDOK PESANTREN
Pondok pesantren adalah suatu lembaga pendidikan agama islam yang tumbuh serta diakui oleh masyarakat sekitar, dengan sistem asrama ( kampus ) yang santri-santrinya menerima pendidikan agama melalui system pengajian atau madarasah yang sepenuhnya berada dibawah kedaulatan dan kepemimpinan seorangatau beberapa orang kiai dengan ciri-ciri khas yang bersifat kharismatis serat independen dalam segala hal.

Sebagai suatu lembaga pendidikan islam, pondok pesantren dari sudut historis-cultural dapat dikatakan training centre yang otomatis yang menjadi cultural centre islam yang disahkan dan dilembagakan oleh masyarakat, setidak-tidaknya oleh masyarakat islam sendiri yang secara de facto tidak dapat diabaikan oleh pemerintah.

Pada masa penjajahan tersebut pondok pesantren menjadi satu-satunya lembaga pendidikan islam yang menggembleng kader-kader umat yang tangguh dan gigih mengembangkan agama serta menentang penjajahan berkat jiwa islam yang berada dalam dada mereka.Didalam pondok pesantren tersebut tertanam patriotism disamping fanatisme agama yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat pada masa itu.Jelaslah bahwa pondok pesantren merupakan suatu system pendidikan islam yang tertua di negara kita yang umurnya sudah ratusan tahun.
Pondok pesantren dapat dibedakan dalam 4 kategori :
1.    Pondok pesantren denagn system pendidikan yang lama pada umumnya terdapat jauh diluar kota,hanya memberikan pengajian.
2.    Pondok pesantren modern dengan system pendidikan klasikal berdasarkan atas kurikulum yang tersusun baik,termasuk pendidikan skill atau vocation ( keterampilan).
3.   
2
 
pondok pesantren dengan kombinasi yang disamping memberikan pengajaran dengan system pengajian , juga madrasah yang dilengkapi dengan pengetahuan umum menurut tingkat atau jenjangnya,inilah yang terbanyak.
4.    Pondok pesantren yang tidak lebih dari asrama pelajar dari pada pondok yang semestinya.
Pondok pesantren didirikan secara individual oleh seseorang / beberapa orang kiai ( biasanya bersaudara ) maka segala sesuatu yang berlaku dalam pondok tersebut sangat bergantung pada system leadership kiai yang bersangkutan.1

II.TUJUAN PONDOK PESANTREN
Pondok pesantren adalah suatu lembaga pendidikan swasta yang didirikan oleh perseorangan ( kiai ) sebagai figure sentral yang berdaulat menetapkan tujuan pendidikan pondoknya yang mempunyai tujuan tidak tertulis yang berbeda-beda. Latar belakang ilmiah serta sikap filosofis para kiai secara individual tidak sama,ada yang luas dan ada yang sempit,tujuan tersebut dapat diasumsikan sebagai berikut :
1.    Tujuan khusus : “mempersiapkan para santri untuk menjadi orang alim dalam ilmu agama yang diajarkan oleh kiai yang bersangkutan serta mengamalkannya dalam masyarakat “.
2.    Tujuan umum : “membimbing anak didik menjadi manusia yang berkepribadian islam yang sanggup dengan ilmu agamanya menjadi mubaligh islam dalam masyarakat sekitar melalui ilmu dan amalnya”.2
Rumusan tujuan formal pondok pesantren perlu disesuaikan dengan tujuan pendidikan seperti yang telah ditetapkan oleh MPR tersebut.Perlu adanya perumusan tujuan yang bersifat integral yang dapat menampung cita-cita Negara dan ulama.  
Tujuan tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut :   
1.    Tujuan umum : “Membentuk mubaligh-mubaligh Indonesia berjiwa islam pancasila yang bertaqwa, yang mampu, baik rohaniah maupun jasmaniah mengamalkan ajaran agama islam bagi kepentingan kebahagiaan hidup sendiri, keluarga, masyarakat dan bangsa serta Negara Indonesia”.
2.    Tujuan khusus / intermediair :
a). Membina suasana hidup keagamaan dalam pondok pesantren sebaik mungkin sehingga  
     berkesan pada jiwa anak didiknya (santri)
b). Memberikanpengertian keagamaan melalui pengajaran ilmu agama islam.
c). Mengembangkan sikap beragama melalui praktek-praktek ibadah.
d). Mewujudkan ukhuwah islamiyah dalam pondok pesantren dan sekitarnya.
1.Arifin Muzayyin H.Prof,M.Ed,”kapita selekta pendidikan”,Jakarta,Bumi Aksara,2003,Hal 232
2.Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam,”Ensiklopedi Islam”,Jakarta,PT.Ichtiar Van Hoeve,1004.Hal 134.Cet.III
e). Memberikan pendidikan keterampilan,civic,dan kesehatan olahraga kepada anak didik.
3

III.PEMBINAAN / PENYELENGGARAAN PONDOK PESANTREN
Dalam penyelenggaraan pondok pesantren,hal yang harus diperhatikan yaitu sikap dasar para pendiri / pimpinan pondok pesantren itu sendiri,pada dasarnya pembinaan yang diinginkan terletak pada intensifikasi dan ekstensifikasi dalam bidang pendidikan dan pengajaran pondok pesantren.
Hal tersebut menyangkut beberapa masalah yaitu :
1.     Masalah Perencanaan
            Sebagian pondok pesantren belum mempunyai rencana jelas dalam pelaksanaan pendidikan dan pengajaran,maka perlu dibuat pola-pola perencanaan yang tidak mengurangi nilai dari kepemimpinan dalam pondok pesantren.Perencanaan tersebut meliputi masalah-masalah :
A).Idiil : dasar dan cita-cita pondok pesantren perlu mendapat penegasan secara formal    
     karena sampai sekarang belum ada perumusan yang kongkret yang disahkan,baik oleh  
     pemerintah maupun masyarakat pondok pesantren.
B).Operasional : menyangkut ketatalaksanaan,metodologi,serta pengembangan melalui
     kurikulum ( minimum dan maksimim ) .
C).Fungsional : menyangkut rehabilitasi pondok pesantren dalam hubungan dengan
     fungsinya dalam masyarakat,karena terdapat gejala-gejala antara lain penyimpangan
     dari pondok pesantren menjadi semacam internet : surutnya pondok pesantren karena
     kiainya di pegawai negerikan dan sebagainya.

2.    Masalah pengorganisasian
            Kenyataannya bahwa pondok pesantren tidak memiliki keseragaman dalam struktur organisasi serta administrasi bahkan tidak sama dalam tingkat keilmuan dan ketakhasusan keilmuan,maka perlu diadakan semacam guidance (petunjuk) berupa pola-pola struktur organisasi dan administrasi dasar yang dapat berlaku bagi pondok-pondok pesantren dalam segala jenis / kategori.Pengkategorian pondok pesantren perlu diadakan untuk memudahkan peningkatan mutu dalam pendidikan / pengajaran.Kategori tersebut dapat dilakukan sebagai berikut :
            1).Pondok pesantren modern sebagai teladan
            2).Pondok pesantren takhassus
4
            3).Pondok pesantren campuran
Struktur organisasi hendaknya mempunyai pola dasar yang sama.Struktur tersebut sebagai berikut :
A).Pimpinan tertinggi,beserta pembantu-pembantunya.
B).Pengurus pondok terdiri dari :
    - Lurah
    - Sekretaris
    - Pembina-pembina dalam bidang-bidang ilmiah : pengajian /  madrasah,
     administrasi,keuangan,dan dana,kesejahteraan,dan kesehatan, dan hubungan luar
     (public relation).
C).Dewan musyawarah yang anggotanya terdiri dari kiai sebagai ketua,pembantu kiai
     dan pengurus keseluruhannya ditambah santri yang dipandang pantas menjadi 
     anggota.
3.        Masalah pembinaan staf
Staf pelaksana pendidikan / pengajaran pondok pesantren kecuali pengurus pondok,juga guru-guru madrasah.Masalah ini dinamakan Pembina personil,pembinaan personil dapat dilakukan dengan cara-cara.
A).Upgrading atau penataan,kursus-kursus dan sebagainya.
B).Pengaderan (untuk guru madrasah ataupun pengganti kiai).
C).Pencangkokan (dengan cara mengambil orang luar yang berilmu cukup sebagai 
     calon)
4.        Masalah pengarahan
Pada kenyataannya masing-masing pondok pesantren berjalan menurut pengalaman atau kemampuan mereka sendiri-sendiri.Hal ini memerlukan pengarahan yang baik guna mencapai efisiensi yang menguntungkan anak didik ( santri ). Oleh karena itu,perlu direncanakan kurikulum sesuai dengan kategori pondok pesantren masing-masing,disamping adanya kurikulum madrasah yang ada.
5.     Masalah pengordinasian
5
Perlu adanya pembinaan melalui system koordinasi yang titik beratnya pada masalah perbaikan-perbaikan ilmiahan pendidikan pondok pesantren.Koordinasi berarti penghimpunan yang bersifat kerjasama,bukan peleburan organisator.Hal ini akan memudahkan pelaksanaan pondok pesantren disegala bidang,misalnya dibentuk majelis pembinaan pondok pesantren yang berintikan para sarjana islam atau muslim dan bapak-bapak kiai yang dipandang berwibawa dan mampu,majelis ini secara langsung bertanggung jawab kepada materi agama.

6.        Masalah pembuatan laporan
Setiap pondok pesantren yang teratur administrasi dan organisasinya perlu memberikan laporan tahuna yang objektif mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan pembinaan pondok pesantren instansi yang berwenang atau kepada majelis ini atau yayasan pengelola.Laporan tersebut merupakan bahan yang berharga bagi kelengkapan data-data riset yang pernah dilakukan.Selain itu,laporan yang objektif juga merupakan bahan evaluasi tentang kehidupan ondok yang bersangkutan,yang selanjutnya dapat dijadikan dasar-dasar perbaikan.

7.        Masalah anggaran belanja
       Karena pondok pesantren bersifat swasta,maka pembiayaannya bersumber pada kekayaan mereka sendiri yang pada umumnya berupa barang-barang wakaf,hibah,donasi-donasi,dan iuran-iuran santri,dan sebagainya.  
















6

C.PENUTUP
KESIMPULAN
Dari pemaparan di atas maka penulis memiliki beberapa kesimpulan yaitu :
1.      Pondok pesantren adalah merupakan salah satu lembaga pendidikan selain sekolah yang turut berperan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa,para siswanya (santri) bukan hamya dibekali dengan kemampuan intelektual,tetapi juga dibekali dan dituntut memiliki kemampuan kecerdasan spiritual yanglebih dari pada siswa sekolah umum.

2.      Secara garis besar pesantren di Indonesia dibagi menjadi 2 bagian yaitu pesantren sallafiyah ( klassikal / bale rombeng ) yaitu pesantren yang hanya memberikan pengajaran seputar kajian agama saja,system pengajarannya masih bersifat tradisionil, bangunannya pun masih semi permanen,walaupun sekarang sudah banyak yang permanen.Sedangkan yang kedua yaitu pesantren modern yaitu pesantren yang mengajarkan bukan hanya pengajaran agama saja tetapi juga diberikan pengajaran pengetahuan umum.











7

DAFTAR PUSTAKA

1.Arifin Muzayyin H.Prof,M.Ed,”kapita selekta pendidikan”,Jakarta,Bumi Aksara,2003.

2.Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam,”Ensiklopedi Islam”, Jakarta, PT. Ichtiar Van Hoeve,
   1004. Cet.III.

3.Sanusi, Salahuddin,”Pembahasan sekitar Prinsip-prinsip Dakwah Islam” Semarang, 
   Ramadhan,1964.

4.Huda,Nurul.Dkk.”Pedoman Majelis Ta’lim”,Jakarta,Proyek Pengembangan Bimbingan
   Dakwah Khorbah Agama Islam,1984.
  

1 komentar:

ibnuqolam mengatakan...

cukup membantu

Posting Komentar